Rabu, 29 Oktober 2008

TauBat

aku terhenti di separuh malam 
menembus muara angan-angan 
bercampur aduk 
bak rasa yang tak terjamah 

akhirnya muncrat seepisode pementasan 
lakon laki-laki dengan sorban melingkar 
bersama kelam ia begitu manja 
bermain dengan kata 
begitu mesra 

serak tapi menggemuruh 
seperti melintasi seluruh apa yang di jagad bumi 
tarikan nafasnya saja seperti irama paling indah yang pernah Tuhan ciptakan 

kalimat Allahu akbar ia kumandangkan 
sujud dirakaat pertama bersenandung dengan kepasrahan teramat dalam 
masya Allah 
aku merasakan ia seperti bertemu dengan Tuhannya 
tiada bergeming 
hanya desis-desis yang tentu untaian doa pertaubatan 
lalu air mata derai di sajadah 

peringatan telah "Ia" turunkan dihadapku 
mungkin sebegitu ingkarnya hingga nyata didepanku "Ia" menemui ummatNya 
mempertontonkan romantisme ciptaan dan pencipta 
sungguh... adegan percintaan yang begitu tulus 

perlahan kutanggalkan setan yang menjubahiku 
ada tarik menarik yang begitu nyata 
aku terkapar ditengah 
ternyata bangkitku menuju jalanNya 

wudhu menegurku 
takbir menegurku 
Al-Faatihah menegurku 
Ruku' menegurku 
I'tidal menegurku 
Sujud menegurku 
sampai doa pun menegurku 

astaqfirullah 
sudah begitu jauhkah? 
sampai aku harus bersusah payah ikhlas memujiMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar